Rabu, 28 Mei 2014

Kecelakaan

TEMPO.CO, Depok: Tasman Rosyid, 44 tahun, mandor proyek bangunan yang menjadi korban tabrak iring-iringan mobil rombongan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, di Jalan Raya Sawangan, Depok, meminta Pemerintah Kota Depok cepat tanggap terhadap korban kecelakaan. Meski dirinya telah mengaku bersalah pada insiden tersebut, Tasman tetap membutuhkan biaya mengobatan akibat luka tabrak itu.

Tasman yang ditemui Tempo di rumahnya di Gang Rukun Nomor 57, III RT 3 RW 22, Kampung Sidamukti, Cilodong, Depok, mengaku baru mendapat bantuan pengobatan pada empat hari setelah kejadian, pada Senin, 12 Mei 2014.

"Mohon kepada Wali Kota agar jika ada kecelakaan seperti ini cepat ditangani, agar mereka yang sakit cepat sembuh," katanya, Selasa, 20 Mei 2014. Terutama bagi orang seperti dirinya yang merupakan tulang punggung keluarga. "Saya kan tulang punggung keluarga, harus kerja."

Lelaki yang saat ini menjadi mandor proyek perumahan di Taman Sari Puri Bali, Bojong Sari, itu tidak dapat masuk kerja sejak kecelakaan itu. Tasman masih terbaring di tempat tidurnya karena mengalami luka sakit di tulang rusuk dan patah tulang di atas dua jari kaki kirinya. Meski begitu, dirinya sudah bisa jalan pelan menggunakan tongkat. Saat ini, rusuknya masih balut dengan kain, jari kakinya juga masih diperban.

Menurut Tasman, bantuan pengobatan dari pemerintah hanyalah pendampingan dan pembebasan biaya ketika dia melakukan check up di RSUD Depok. Sementara untuk pengobatan alternatif dia bayar sendiri. Pada Senin kemarin, Tasman kembali dibawa oleh pihak Dinas Kesehatan kota Depok ke RSUD. "Pihak Dinkes minta dioperasi, tapi saya tidak mau," katanya.

Tasman menyayangkan terlambatnya respons bantuan pengobatan dari pemerintah kota. Soalnya, sehari setelah kejadian dia kembali menghubungi petugas yang menolongnya saat kecelakaan. "Saya sudah kasih tahu pak Ari (nama petugas itu), tapi susah responsnya," katanya. Sementara, Ari sendiri mengatakan kepada Tasman hanya menanggung perbaikan motornya saja.

Seperti diketahui, Tasman ditabrak mobil yang ditumpangi Wali Kota Nur Mahmudi Ismail saat dia menyalip angkutan kota yang berhenti. Tasman saat itu mengabaikan suara sirine yang diberikan patroli pengawal (patwal). "Sekarang semua (urusan)nya sudah selesai," katanya.

Sementara, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan tabrakan terjadi lantaran Tasman tidak mengindahkan suara sirine. Seharusnya, kata dia, saat itu Tasman berhenti di belakang mobil angkot yang berhenti.

"Seharusnya, posisi dia seperti itu harus mengerem dan berhenti di belakang angkot. Tapi dia bukan berhenti, tapi pindah ke sisi kanan akhirnya dia menyenggol mobil yang kami pakai," kata Nur Mahmudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar