TEMPO.CO, Depok:
Tasman Rosyid, 44 tahun, mandor proyek bangunan yang menjadi korban
tabrak iring-iringan mobil rombongan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi
Ismail, di Jalan Raya Sawangan, Depok, meminta Pemerintah Kota Depok
cepat tanggap terhadap korban kecelakaan. Meski dirinya telah mengaku
bersalah pada insiden tersebut, Tasman tetap membutuhkan biaya
mengobatan akibat luka tabrak itu.
Tasman yang ditemui Tempo
di rumahnya di Gang Rukun Nomor 57, III RT 3 RW 22, Kampung Sidamukti,
Cilodong, Depok, mengaku baru mendapat bantuan pengobatan pada empat
hari setelah kejadian, pada Senin, 12 Mei 2014.
"Mohon kepada
Wali Kota agar jika ada kecelakaan seperti ini cepat ditangani, agar
mereka yang sakit cepat sembuh," katanya, Selasa, 20 Mei 2014. Terutama
bagi orang seperti dirinya yang merupakan tulang punggung keluarga.
"Saya kan tulang punggung keluarga, harus kerja."
Lelaki yang
saat ini menjadi mandor proyek perumahan di Taman Sari Puri Bali, Bojong
Sari, itu tidak dapat masuk kerja sejak kecelakaan itu. Tasman masih
terbaring di tempat tidurnya karena mengalami luka sakit di tulang rusuk
dan patah tulang di atas dua jari kaki kirinya. Meski begitu, dirinya
sudah bisa jalan pelan menggunakan tongkat. Saat ini, rusuknya masih
balut dengan kain, jari kakinya juga masih diperban.
Menurut Tasman, bantuan pengobatan dari pemerintah hanyalah pendampingan dan pembebasan biaya ketika dia melakukan check up
di RSUD Depok. Sementara untuk pengobatan alternatif dia bayar sendiri.
Pada Senin kemarin, Tasman kembali dibawa oleh pihak Dinas Kesehatan
kota Depok ke RSUD. "Pihak Dinkes minta dioperasi, tapi saya tidak mau,"
katanya.
Tasman menyayangkan terlambatnya respons bantuan
pengobatan dari pemerintah kota. Soalnya, sehari setelah kejadian dia
kembali menghubungi petugas yang menolongnya saat kecelakaan. "Saya
sudah kasih tahu pak Ari (nama petugas itu), tapi susah responsnya,"
katanya. Sementara, Ari sendiri mengatakan kepada Tasman hanya
menanggung perbaikan motornya saja.
Seperti diketahui, Tasman
ditabrak mobil yang ditumpangi Wali Kota Nur Mahmudi Ismail saat dia
menyalip angkutan kota yang berhenti. Tasman saat itu mengabaikan suara
sirine yang diberikan patroli pengawal (patwal). "Sekarang semua
(urusan)nya sudah selesai," katanya.
Sementara, Wali Kota Depok
Nur Mahmudi Ismail mengatakan tabrakan terjadi lantaran Tasman tidak
mengindahkan suara sirine. Seharusnya, kata dia, saat itu Tasman
berhenti di belakang mobil angkot yang berhenti.
"Seharusnya,
posisi dia seperti itu harus mengerem dan berhenti di belakang angkot.
Tapi dia bukan berhenti, tapi pindah ke sisi kanan akhirnya dia
menyenggol mobil yang kami pakai," kata Nur Mahmudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar